Sunday, November 15, 2009

Puisi 002 | 16 Tahun

kala itu sang raja masih bertahta
duduk dengan pongahnya di tengah ponggawa

sementara itu aku masih memupuk asa
untuk jelang masa yang tak kan kemana

sesosok wajah belia menampakkan dirinya
dengan senyum tak ada dua

dan aku masih belajar menimba
untuk bersikap apa dan bagaimana

ketika sang kala tak lagi di sana
ketika sosok belia semakin dewasa
ku masih berkutat dengan seribu makna
hingga suatu masa, terompet tanda mulai bersuara
tanda masa tertinggal kereta

tatap hampa lama bersisa
16 tahun lamanya di mata

....

kali ini sang raja tengah perlaya
rebah merana tanpa ponggawa

sementara aku masih (terus!) memupuk asa
untuk jelang masa yang entah kemana

sesosok wajah belia menampakkan dirinya
dengan senyum yang pernah ada

kini aku telah banyak menimba
untuk bersikap apa dan bagaimana

ketika sang kala mulai tampak kembali melata
ketika sosok belia mulai bertanya-tanya
ku masih berkutat dengan tanya yang sama
hanya kini ku tak akan lagi terlena
saat terompet tanda mulai bersuara
masa dan belia pun ku ajak serta

tatap mata hampa tak lagi bersisa
selang 16 tahun menampakkan makna

tak pernah terkira cara Tuhan bekerja
___

13/8/00 di kamar burung gereja

No comments:

Post a Comment