kala itu sang raja masih bertahta
duduk dengan pongahnya di tengah ponggawa
sementara itu aku masih memupuk asa
untuk jelang masa yang tak kan kemana
sesosok wajah belia menampakkan dirinya
dengan senyum tak ada dua
dan aku masih belajar menimba
untuk bersikap apa dan bagaimana
ketika sang kala tak lagi di sana
ketika sosok belia semakin dewasa
ku masih berkutat dengan seribu makna
hingga suatu masa, terompet tanda mulai bersuara
tanda masa tertinggal kereta
tatap hampa lama bersisa
16 tahun lamanya di mata
....
kali ini sang raja tengah perlaya
rebah merana tanpa ponggawa
sementara aku masih (terus!) memupuk asa
untuk jelang masa yang entah kemana
sesosok wajah belia menampakkan dirinya
dengan senyum yang pernah ada
kini aku telah banyak menimba
untuk bersikap apa dan bagaimana
ketika sang kala mulai tampak kembali melata
ketika sosok belia mulai bertanya-tanya
ku masih berkutat dengan tanya yang sama
hanya kini ku tak akan lagi terlena
saat terompet tanda mulai bersuara
masa dan belia pun ku ajak serta
tatap mata hampa tak lagi bersisa
selang 16 tahun menampakkan makna
tak pernah terkira cara Tuhan bekerja
___
13/8/00 di kamar burung gereja
Sunday, November 15, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment